, ,

James Wilson: Pahlawan Konstitusi yang Terlupakan dari Sejarah Amerika

by -8 Views

James Wilson: Sang Bapak Konstitusi yang Terlupakan, Pemikir Hebat di Balik Dasar Hukum Amerika

NEWS Pangkajene- Di balik gemerlap nama-nama besar dalam sejarah Amerika Serikat seperti George Washington, Thomas Jefferson, dan Benjamin Franklin, terdapat sosok penting lain yang tak kalah berpengaruh namun kerap luput dari sorotan. Ia adalah James Wilson, seorang pengacara, negarawan, dan filsuf hukum yang memainkan peran besar dalam pembentukan Konstitusi Amerika Serikat dan struktur hukum nasional.

Lahir di Skotlandia pada 14 September 1742, James Wilson kemudian hijrah ke Amerika dan menjadi salah satu tokoh intelektual paling menonjol dalam Revolusi Amerika. Ia tidak hanya menandatangani Deklarasi Kemerdekaan, tetapi juga menjadi satu dari enam orang yang menandatangani Konstitusi Amerika Serikat. Lebih dari itu, Wilson adalah tokoh utama dalam perdebatan di Konvensi Konstitusi tahun 1787, di mana ia menjadi suara penting dalam menyusun dasar negara modern Amerika.
James Wilson - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Baca Juga : Massa Kembali Gelar Aksi Bela Rohingya di Kedubes Myanmar

Dari Skotlandia ke Amerika: Awal Perjalanan Sang Intelektual

Wilson dilahirkan dalam keluarga sederhana di Fife, Skotlandia. Ia menempuh pendidikan di Universitas St Andrews, lalu belajar di Universitas Edinburgh dan Universitas Glasgow. Pada tahun 1765, ia memutuskan beremigrasi ke Koloni Pennsylvania di Amerika.

Setibanya di Amerika, ia mulai bekerja sebagai guru di College of Philadelphia (sekarang University of Pennsylvania). Tak lama kemudian, ia mempelajari hukum di bawah bimbingan John Dickinson, seorang tokoh revolusi terkenal. Dalam waktu singkat, Wilson menjadi pengacara sukses dan masuk ke dunia politik kolonial.

Peran Penting dalam Revolusi Amerika

Sebagai anggota Kongres Kontinental Kedua, Wilson menjadi salah satu penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776. Namun, perannya tidak berhenti di sana. Ia merupakan salah satu dari sedikit tokoh yang aktif terlibat dalam perdebatan konstitusional yang sangat menentukan arah dan bentuk negara Amerika setelah perang melawan Inggris usai.

James Wilson percaya kuat pada prinsip kedaulatan rakyat dan menolak gagasan bahwa kekuasaan berasal dari negara bagian. Ia melihat rakyat sebagai sumber utama kekuasaan pemerintahan, suatu gagasan yang kemudian menjadi pondasi utama dalam demokrasi Amerika.

Konvensi Konstitusi dan Kontribusi Besarnya

Dalam Konvensi Konstitusi 1787 yang digelar di Philadelphia, Wilson menjadi salah satu pembicara paling aktif. Ia menyampaikan lebih dari 160 pidato dan intervensi selama proses tersebut. Salah satu kontribusi paling terkenalnya adalah gagasan tentang pemisahan kekuasaan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta penciptaan sistem pemerintahan federal.

Wilson juga merupakan salah satu penggagas utama dari ide Presiden Amerika Serikat dipilih melalui sistem pemilihan elektoral, bukan langsung oleh Kongres maupun oleh rakyat secara keseluruhan. Sistem ini dianggap sebagai jalan tengah untuk menjaga keseimbangan antara negara bagian besar dan kecil.

Selain itu, Wilson juga memperjuangkan gagasan bahwa Senat harus terdiri dari dua anggota dari setiap negara bagian, tidak peduli ukuran populasi, sementara Dewan Perwakilan didasarkan pada jumlah penduduk—sebuah kompromi yang dikenal sebagai Connecticut Compromise atau The Great Compromise.

Hakim Agung dan Penggagas Ilmu Hukum Amerika

Setelah Konstitusi disahkan, Presiden George Washington menunjuk James Wilson sebagai salah satu dari enam Hakim Agung pertama Mahkamah Agung Amerika Serikat pada tahun 1789. Ia menjabat di posisi tersebut hingga wafatnya pada tahun 1798.

Sebagai hakim, Wilson juga dikenal karena menyampaikan ceramah-ceramah hukum yang menjadi pondasi filsafat hukum Amerika. Dalam pidato terkenalnya di College of Philadelphia, ia menyatakan bahwa hukum harus berasal dari moralitas universal dan akal manusia, bukan hanya dari tradisi atau keputusan penguasa. Gagasan ini sangat progresif untuk zamannya dan menjadi inspirasi bagi banyak pemikir hukum setelahnya.

Kehidupan Pribadi dan Akhir yang Tragis

Meski cemerlang dalam dunia hukum dan politik, kehidupan pribadi James Wilson tidak semulus karier publiknya. Ia mengalami kesulitan keuangan berat akibat investasi yang gagal dan terpaksa dipenjara karena utang—sebuah ironi besar mengingat ia adalah salah satu pendiri sistem hukum nasional.

Wilson wafat pada 21 Agustus 1798 di North Carolina dalam keadaan miskin dan terlupakan. Jenazahnya kemudian dipindahkan ke Philadelphia dan dimakamkan secara terhormat.

Warisan yang Tertinggal

Kini, semakin banyak sejarawan yang menyuarakan pentingnya mengingat kembali peran James Wilson dalam sejarah Amerika. Ia bukan hanya sekadar pendiri negara, tetapi juga arsitek hukum Amerika yang pemikirannya melampaui zaman.

Tanpa kontribusi Wilson, Konstitusi Amerika mungkin tidak akan seperti yang kita kenal sekarang—sebuah dokumen yang tak hanya membentuk sistem pemerintahan, tetapi juga menjadi simbol dari semangat kebebasan dan keadilan yang terus menjadi inspirasi dunia.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.