Studi: Hutan Tropis Terbelah-belah, Biodiversitas Semakin Terancam

by -57 Views

Ilustrasi hutan

Hutan tropis yang dikenal sebagai paru-paru dunia kini menghadapi ancaman serius.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa hutan-hutan tersebut semakin
terfragmentasi atau terbelah-belah akibat
deforestasi,
pembangunan infrastruktur, dan ekspansi perkebunan. Kondisi ini tidak hanya merusak ekosistem,
tetapi juga mengancam keberlangsungan biodiversitas
yang bergantung pada hutan tropis.

Fragmentasi Hutan Tropis

Penelitian yang dilakukan oleh tim internasional menemukan bahwa lebih dari 70% hutan tropis di dunia
kini berada dalam kondisi terfragmentasi. Artinya, hutan yang dahulu utuh kini terbagi menjadi petak-petak kecil
yang terisolasi satu sama lain. Fenomena ini berdampak buruk karena mengurangi konektivitas ekosistem
yang dibutuhkan satwa liar untuk bertahan hidup.

Indonesia, Brasil, dan Republik Demokratik Kongo sebagai negara pemilik hutan tropis terbesar,
menjadi lokasi paling rentan terhadap fragmentasi akibat alih fungsi lahan besar-besaran.

Dampak terhadap Biodiversitas

Hutan tropis adalah rumah bagi lebih dari separuh spesies flora dan fauna dunia.
Ketika habitat mereka terbelah, risiko kepunahan meningkat karena:

  • Populasi terisolasi: satwa sulit bermigrasi untuk mencari makan atau pasangan.
  • Genetik menyempit: perkawinan antar individu yang terbatas menurunkan keragaman genetik.
  • Konflik manusia-satwa: satwa yang kehilangan habitat cenderung masuk ke pemukiman manusia.
  • Kehilangan spesies endemik: flora dan fauna khas lokal berisiko punah lebih cepat.

Penyebab Utama Fragmentasi

Studi tersebut menyoroti beberapa faktor utama yang menyebabkan fragmentasi hutan tropis, antara lain:

  • Ekspansi perkebunan kelapa sawit dan pertanian skala besar.
  • Pembangunan jalan, bendungan, dan infrastruktur lain yang membelah hutan.
  • Penebangan liar dan konversi hutan menjadi lahan tambang.
  • Kebakaran hutan akibat perubahan iklim dan praktik pembukaan lahan.

Upaya Menjaga Hutan Tropis

Untuk mengurangi dampak fragmentasi, para peneliti merekomendasikan langkah-langkah strategis,
antara lain:

  • Membangun koridor ekologi yang menghubungkan kawasan hutan.
  • Memperkuat kawasan konservasi dan hak masyarakat adat.
  • Menerapkan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
  • Melakukan restorasi hutan di area kritis yang terfragmentasi.

Kesimpulan

Studi terbaru ini menjadi pengingat bahwa waktu semakin sempit untuk menyelamatkan hutan tropis dunia.
Fragmentasi hutan tidak hanya merugikan ekosistem, tetapi juga memperburuk krisis iklim global.
Jika tidak segera diambil tindakan nyata, biodiversitas yang selama ini menjadi penopang kehidupan manusia
bisa hilang selamanya.

Pranala Luar Wikipedia

Kategori Wikipedia yang Relevan

Kategori:Hutan tropis, Kategori:Deforestasi, Kategori:Keanekaragaman hayati,
Kategori:Krisis lingkungan, Kategori:Konservasi alam

 

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.